
◀️▶️
Ada seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu, dia langsung menceritakan semua masalahnya. Pak tua bijak hanya mendengarkan dengan saksama, lalu mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas dan diaduk perlahan, kemudian memberikannya kepada pemuda itu.
“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya?” ujar Pak tua.
Auuu, pahit sekali,” jawab si pemuda.
Pak tua itu tersenyum, lalu mengajaknya berjalan menuju belakang rumahnya. Mereka berjalan berdampingan hingga sampai ke tepi telaga yang tenang.
Sesampainya di sana, pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.
“Coba ambil air telaga ini dan minumlah.”
Saat si pemuda meneguk air itu, pak tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?”
“Segar,” sahutnya.
“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu?”
“Tidak.”
Pak tua tertawa terbahak-bahak seraya berkata, “Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan sama seperti segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya pun sama dan akan tetap sama, tapi kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari WADAH yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan pada perasaan tempat kita meletakkannya.”
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yang dapat kamu lakukan:
“Lapangkanlah dadamu untuk menerima semuanya itu. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan.”
Saudaraku…. Hatimu adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu.
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu menampung setiap kepahitan itu dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.
▶️◀️
Hikmah :
Itulah hukum alam. Kita bertumbuh ketika ada masalah dan menyikapinya dengan keyakinan bahwa ada hikmah yang akan Allah berikan pada kita melalui peristiwa-peristiwa apa pun yang datang kepada kita, sehingga kita akan terus bertumbuh.
Ketika kamu menemukan kesulitan hidup dan kamu berusaha semaksimal mungkin memecahkan soal dan secara gigih terus berusaha dengan berbagai cara, bertanya dengan sahabat, guru atau mencari sumber lain, maka kamu dalam proses membesarkan “gelas” intelektualitasmu.
Dalam pergaulan dengan teman-teman atau dalam kepengurusan, komunitas misalnya, terkadang kamu mengalami perselisihan paham sehingga terjadi pertengkaran, permusuhan, tidak saling bicara, dan itu menyakitkan kamu. Kalau kamu bisa merenung dan belajar dari peristiwa itu, kamu akan mampu memberi pemahaman dan pemaknaan yang berbeda sehingga membuatmu jadi lebih dewasa dan itulah terjadi pembesaran “gelas dalam dirimu”.
Karena itu, dalam hidup di dunia ini, apa pun yang terjadi dan membuat kamu menderita, capek, khawatir, galau, maka itu mungkin artinya Allah menginginkan kamu menjadi lebih kuat, lebih disiplin, dan memiliki daya tahan lebih besar dari sekarang.
Sumber : Hindra Gunawan
#posthink
#komunitasberpikirpositif
#kisahinspiratifposthink
#divisipendidikan&pelatihanposthink
Ket : posthink = positive thinking