
DARI MINDER KINI MENJADI LEADER
Dulu tumbuh di gubuk kecil dan dibesarkan oleh mbah karena keluarga tak utuh. Kini, Bu Anka berdiri sebagai perempuan tangguh, menginspirasi ratusan mitra dan membawa keluarganya hingga ke Tanah Suci. Dari rasa minder, ia menjelma jadi leader.
Dibalik senyum hangat dan pencapaiannya hari ini, Karningsih atau akrab disapa Bu Anka menyimpan kisah hidup yang penuh luka. Lahir di Semarang pada 8 Februari 1990, Bu Anka tumbuh dalam keluarga yang secara ekonomi terbatas dan jauh dari harmonis. “Bapak saya sering melakukan KDRT, hingga ibu tak sanggup merawat saya, saya dititipkan ke nenek,” kenangnya.
Namun, dari situ tekadnya tumbuh. Meski kondisi rumah mereka hanya gubuk kecil, sang ibu tetap berusaha menyekolahkannya hingga lulus SMK. Masa mudanya pun bukan untuk bersenang-senang. Ia langsung bekerja penuh selama delapan tahun demi membiayai pendidikan adik-adiknya dan membangun tempat tinggal untuk sang ibu.
Tahun 2016, Bu Anka menikah dengan Pak Anton Waryono. Namun, belum genap dua bulan setelah pernikahan, suaminya harus berangkat kerja ke Korea dengan ongkos keberangkatan dari pinjaman. “Saya tidak bisa berpangku tangan,” kata Bu Anka. Ia pun mulai berjualan dan mencari tambahan penghasilan. Aktivitas yang padat membuatnya sakit, ambeien yang sering kambuh, migrain, hingga maag kronis.
Dari situlah ia berkenalan dengan produk herbal dari PT NASA. Setelah merasakan manfaatnya sendiri, Anka memutuskan bergabung sebagai mitra. Perjalanannya tentu tidak mulus. Ia sempat diragukan bahkan oleh orang-orang terdekat. “Waktu saya tulis target penghasilan 10 juta di tembok kamar, ada yang bilang takut saya jadi gila,” ceritanya. Tapi ia tak gentar. “Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa sukses.”
Dari Minder Kini Leader
Bagi Bu Anka sempat merasa minder. Latar belakangnya hanya SMK, sementara teman-temannya di bisnis banyak yang sarjana. Tapi mimpi yang besar membungkam keraguan. Ia disiplin mengikuti berbagai pertemuan dan training. Dalam waktu enam bulan, ia resmi menjadi Stockist R.1518. Di bulan pertamanya, target 10 juta yang ia tulis justru terlampaui, penghasilannya mencapai 23 juta.
Dari situ, satu per satu impian mulai diwujudkan : membelikan perhiasan untuk mertua, merenovasi rumah orang tua, membeli motor dan mobil, hingga berangkat umroh bersama keluarga. “Tahun 2023 saya umrohkan adik dan mertua. Februari 2025 saya sendiri berangkat umroh, semua dari hasil NASA,” tuturnya.
Bagi Bu Anka, keberhasilan bukan akhir, tapi awal untuk mengangkat lebih banyak orang. Ia kini fokus mendampingi mitra-mitranya agar bisa naik level dan mandiri secara ekonomi. “Mereka boleh tidak semangat, tapi bukan berarti saya ikut menyerah,” katanya mantap.
Di balik kesuksesan ini, ada peran penting dari komunitas dan tim. Ia merasa bersyukur dikelilingi lingkungan yang positif dan suportif. “NASA bukan hanya soal bisnis, tapi keluarga baru. Hangat, saling memotivasi, dan penuh ilmu kehidupan.”