by Ary Ginanjar

Pernah dengar ilmu bakar kapal?
Ilmu ini pernah dipakai oleh Panglima Thoriq bin Ziyad, 7000 pasukannya harus berhadapan dengan 100.000 pasukan musuh. Hal itu membuat pasukannya takut sehingga Panglima Thoriq membakar semua kapalnya sehingga hanya ada 2 pilihan yaitu mundur ke belakang mati sia-sia, atau maju berperang. Akhirnya yang dilakukan pasukannya adalah maju.
Ketika kita memilih maju maka kita harus punya 3 T yaitu :
- Terpaksa harus maju
- Terpaksa harus yakin
- Terpaksa harus menang.
Inilah sebuah komitmen ketika bukan lagi dengan kata sebaiknya , selayaknya, sepatutnya, tetapi harus dengan kata harus. Itulah yang membuat kita mengeluarkan potensi 100% dan itu pernah saya lakukan pada tahun 1988.
Dulu saya adalah seorang ASN yang sudah diangkat menjadi pegawai negeri tetapi saya memilih di tahun ketujuh resign.
Kemudian saya memulai usaha yaitu menjual celana jeans dengan modal hanya Rp1 juta, yang Rp900.000, – saya belikan celana jeans dan Rp100.000,- saya berikan ke ibu saya. Dari uang tersebut saya hanya mendapat 24 potong celana jens. Di situ saya mulai dan terpaksa saya bakar kapal dan saya pergunakan 3T.
Alhamdulillah sekarang saya sudah mencapai posisi yang saya harapkan. Jika Anda mau mencoba, lakukan 3T dan katakan ‘harus” bukan sepatutnya atau selayaknya