Dahulu kala, di sebuah desa yang terpencil, hiduplah dua sahabat bernama Pipo dan Embro. Mereka bekerja sebagai pengangkut air dari sungai ke desa. Setiap hari, mereka memikul dua ember besar di pundak dan bolak-balik dari sungai ke desa. Pipo dan Embro dibayar berdasarkan jumlah ember yang mereka bawa ke desa.
Setiap hari, Pipo dan Embro bekerja keras. Embro merasa puas dengan sistem ini. “Ini cara tercepat mendapatkan uang,” pikirnya. “Selama aku bekerja, aku akan mendapat upah.” Embro pun terus bekerja sekeras mungkin dari pagi hingga petang, berharap suatu saat bisa menjadi orang terkaya di desa.
Namun, Pipo berpikir lain. “Aku tidak bisa melakukan ini selamanya,” kata Pipo pada dirinya sendiri. “Akan tiba saatnya aku lelah atau sakit, dan saat itu aku tak bisa lagi mengangkut ember air. Lalu, apa yang akan terjadi pada penghasilanku?”
Pipo pun memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Di sela-sela waktu kerjanya, dia mulai membangun pipa dari sungai ke desa. Itu adalah proyek yang besar dan membutuhkan waktu lama, tetapi Pipo yakin ini adalah solusi jangka panjang.
Sementara Embro terus bekerja keras setiap hari, Pipo hanya bekerja setengah waktu untuk membawa air dan setengahnya lagi membangun pipa. Embro sering mengejek Pipo, “Kenapa kamu buang-buang waktu membangun pipa? Kita dibayar untuk mengangkut air, bukan untuk proyek pipa yang belum jelas hasilnya!”
Namun, Pipo tetap teguh. Dia tahu bahwa meskipun hasilnya tidak segera terlihat, di masa depan, pipa yang dia bangun akan mengalirkan air ke desa secara otomatis.
Beberapa tahun kemudian, pipa itu akhirnya selesai. Air mengalir dari sungai langsung ke desa, dan Pipo tidak perlu lagi mengangkut ember. Dia mulai mendapatkan penghasilan dari air yang terus mengalir melalui pipa, tanpa perlu bekerja keras setiap hari. Sementara itu, Embro masih terjebak membawa ember, dan penghasilannya hanya ada jika dia bekerja.
Hikmah
Kisah Pipo dan Embro menggambarkan dengan jelas dua pendekatan berbeda dalam kehidupan dan bisnis. Banyak orang seperti Embro, yang hanya fokus pada active income—mereka bekerja keras dan hanya mendapatkan uang selama mereka aktif bekerja. Namun, mereka lupa bahwa ada batasan pada waktu dan tenaga yang bisa mereka berikan setiap hari. Sebaliknya, Pipo mengajarkan kita untuk membangun sistem yang memungkinkan penghasilan pasif.
Jadi, mari kita berhenti hanya memikirkan keuntungan jangka pendek seperti Embro. Kita harus berpikir lebih jauh, seperti Pipo, yang berani berinvestasi waktu untuk membangun pipa kesuksesan. Dengan cara ini, kita akan meraih passive income yang sesungguhnya dan menciptakan kebebasan finansial di masa depan.
Apakah Anda sudah siap membangun pipa bisnis yang kuat dan berkelanjutan?
Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=nsPXdZULiy4