Di Jepang ada masakan favorit dari ikan salmon. Ternyata masakan ikan salmon itu lebih enak jika saat mau dimasak ikan tersebut masih dalam keadaan hidup dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan di kulkas.
Oleh karena itu, para nelayan mengusahakan bagaimana caranya supaya ikan salmon sampai ke daratan masih dalam keadaan hidup.
Berbagai usaha mereka lakukan antara lain :
- Nelayan memasukkan ikan salmon ke dalam bak yang berisi air. Hasilnya ikan salmon itu tetap mati ketika sampai di daratan.
- Nelayan memasukkan es ke dalam bak air tersebut supaya air lebih dingin. Hasilnya sama, ikan salmon tetap mati sampai ke daratan.
- Nelayan memasukkan anak ikan hiu kecil ke dalam bak air. Ternyata ikan salmon tetap hidup selama perjalanan sampai ke daratan.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa ikan salmon masih hidup? Ternyata di dalam bak air tersebut, ikan-ikan salmon itu dikejar-kejar oleh anak ikan hiu yang ingin memakannya. Nah,untuk bertahan hidup, ikan salmon harus terus bergerak dan berenang untuk menghindari terkaman anak ikan hiu tersebut.
Hikmah dari kisah di atas:
- Hidup yang tenang (diibaratkan ikan salmon dalam bak air) tanpa adanya ujian dan tantangan justru membuat orang banyak diam, tidak bergerak artinya otot, tulang, dan otak tidak digunakan sehingga tidak panjang umur dan cepat mati.
- Hidup yang nyaman (ibarat ikan salmon dalam bak air yang dingin karena ada esnya) membuat orang terlena sehingga merasa tidak perlu banyak bergerak, santai, dan akhirnya juga mati.
- Adanya anak ikan hiu yang mengejar, mengancam dan ingin menerkam, sama halnya seperti masalah dalam hidup. sejatinya masalah tersebut yang membuat kita terus bergerak sehingga terhindar dari kesengsaraan, menjadi orang yang lebih baik, menghasilkan karya terbaik, dan bisa mewujudkan harapan dan impian.
- Jadi jangan fokus meratapi adanya anak ikan hiu dalam kehidupan kita. Jadikan anak ikan hiu tersebut sebagai penyemangat hidup untuk mewujudkan harapan dan impian kita. Terus bergerak dan jangan hanya menunggu mati.