MENGUKIR PRESTASI DARI PELOSOK WONOGIRI
Nur Maryanti (DD)
[Nasapreneur Edisi Oktober – Desember 2016] Sukses memang tak mengenal batasan geografis. Seseorang dengan kemauan kuat tentu bakal mencapai kesuksesannya sendiri, bahkan mereka yang tinggal di pelosok desa sekalipun. Ini dibuktikan oleh sosok Ibu Nur Maryanti (30).
Tinggal di pelosok Wonogiri, tepatnya di Dusun Tawang Reja, Jati Purno, tak menghambatnya meraih sukses bersama NASA. Semua ini berawal dari masa lalu Ibu Nurma yang memang datang dari keluarga kurang mampu. “Keluarga saya dulu sering diejek, wis wong ra duwe kui rasah neko- neko,” begitu tuturnya menirukan omongan orang.
Selesai pendidikan SMK, Ibu Nurma sempat menjadi buruh perusahaan di Karawang dan di Batam. Beberapa tahun bertahan, sampai akhirnya memutuskan untuk menikah. Beliau lantas memilih berhenti bekerja setelah kehamilan anak pertama. Penghasilan Pak Jatmika, suami yang bekerja offshore di perusahaan jasa rupanya sebatas cukup untuk kebutuhan sehari-hari, impian untuk umroh dan menempati rumah sendiri sepertinya jauh untuk tercapai di kala itu.
Namun, siapa sangka jika peruntungan bermula dari mengulik Facebook. Kala itu ia berniat untuk mencari teman SMK yang bernama Emi Purwati. Rupanya yang ia tambahkan sebagai teman justru orang yang lain, yakni Emi Purwanti, beda satu huruf n. “Waktu itu teman FB saya baru 5, jadi lihat terus postingan mbak Emi,” tuturnya. Ibu Emi ini adalah salah satu distributor NASA yang ketika itu menjual Crystal X. Kini Ibu Nurma sangat berterimakasih kepada Ibu Emi karena mengajaknya bergabung di NASA.
Bukan tanpa halangan, memulai bisnis NASA berbasis online dengan tempat tinggal di pelosok desa jelas menemui kendala. “Dulu harus pasang modem di genteng supaya dapat sinyal,” ujarnya. Tapi ia selalu berprinsip, tidak ada orang yang sukses dengan cara instan. Ia pun menikmati betul setiap proses perjalanan karirnya sampai sekarang telah mendapat peringkat Diamond Director.
Kini, kondisi ekonomi Ibu Nurma jelas sudah mapan. Impian mengumrohkan orang tua sudah terlaksana, bahkan mertua pun juga sudah. Hunian idaman sudah ada, dan mobil sebagai transportasi sehari-hari juga sudah tersedia. Impian terdekatnya adalah berangkat lagi ke tanah suci dengan ONH plus bersama orang tua.
Ketika ditanya perihal apa tips untuk pebisnis NASA yang lain, ia justru berujar, “Kalau saya yang tinggal di pelosok desa saja bisa, kenapa yang di kota tidak?”. Ya, sekali lagi ini membuktikan, keterbatasan terbukti bukan hambatan. Akan tetapi, ada tidaknya kemauan jelas menentukan.
Sumber : https://drive.google.com/file/d/1m3s-ELT_0cxf0tR3rSnmFsZ4g5jyQdbt/view