Munir Hadi Murtana (DDD)

SUKSES BERMODAL SATU GELAS KOPI
Munir Hadi Murtana (DDD)

[Nasapreneur Edisi Maret 2016 – Juni 2016] Bekerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas. Itulah yang menjadi strategi sukses Bapak Munir selama bergabung di NASA. Dengan bermodalkan satu gelas kopi, pria yang tinggal di Kasihan Bantul ini mampu melebarkan jaringannya hingga seluruh nusantara.

“Saya blusukan ke kampus-kampus, asrama dan kantin untuk membidik para mahasiswa sebagai jaringan, cukup bermodalkan dari nongkrong dengan membeli satu gelas kopi, saya bisa membangun jaringan dari Sabang sampai Merauke,” jelas pria yang kini sudah memiliki jaringan 20 stockist ini.

Tips sukses Bapak Munir bisa dibilang sederhana namun berdampak luar biasa. “Inilah yang saya sebut bekerja cerdas melalui implementasi optimalisasi potensi sekitar, cara ini saya lakukan atas saran Bpk CDD Drs. Moch. Achsanto Ali, waktu itu beliau berkata pada saya: Yogyakarta adalah Indonesia mini yang memiliki banyak kampus, jika digarap dengan benar dengan pola KDI, 2-3 tahun kedepan dari tiap kampus pasti akan menghasilkan ‘DIAMOND – DIAMOND’. Tentu saja cara ini akan menghemat biaya prospecting dan kecepatan penyebaran paket info,” kenang Bapak Munir.

Semangat menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan muda juga selalu menjadi motor penggerak bisnisnya. “Mahasiswa daya juangnya besar, visi misi nasionalisme NASA juga sangat mudah diterima oleh mereka, tinggal bekali mereka dengan strategi kewirausahaan lalu tugas kita selanjutnya tinggal menjadi mediasi dan pengayom saja” tambah distributor NASA yang memfokuskan penjualan pada produk agrokomplek ini.

Strategi bekerja cerdas ala Bapak Munir ternyata berhasil membawanya meraih kesuksesan finansial. Jika dihitung dari tahun 2010, empat tahun ini keluarganya bisa hidup diatas rata-rata, rumah dan mobil sudah dia dapatkan, sudah memberangkatkan orangtua ke tanah suci bahkan Insya Allah akan umroh bersama istri di tahun ini.

Bagi Bapak Munir, menjadi mitra NASA itu mengasyikan dan menjanjikan banyak hal, termasuk diantaranya keleluasaan finansial, waktu, dan sosial. “Dulu saya bergabung di NASA ketika berada di titik kebangkrutan dengan hutang sana sini, kini saya tidak punya sampingan bisnis, NASA adalah bisnis yang utama, kita harus fokus pada tujuan. Yakin bahwa tujuan pasti kita raih, belajar dan melakukan untuk seterusnya,” tutupnya mantap.

Sumber:
https://drive.google.com/file/d/1_cXpe8omwdqalRloW56ykSLwOoMjvGrs/view

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *