Fokus pada Impian dan Terus Ulangi karena Pengulangan merupakan Keunggulan

Fokus pada Impian dan Terus Ulangi karena Pengulangan merupakan Keunggulan

Sahabat saya peranakan Cina, lahir di Surabaya tanpa seorang ayah. Ibunya sudah cukup kesulitan menghidupi dirinya sendiri. Apalagi ditambah bayi mungil ini. Akhirnya ibunya kerja serabutan.

Bayi ini tumbuh dan memiliki otak encer.  Akhirnya memperoleh beasiswa dan bisa kuliah. Dan sekarang sukses di bisnisnya.

Suatu hari, saya menyempatkan bertanya hal yang pribadi dengan bahasa dan kalimat langsung, “Mas, bagaimana Anda bisa sesukses ini?” Dia meneguk minuman favoritnya, es tebu, lalu menjawab, “Mas, kami orang miskin. Ibu saya bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Dia kerja dari pukul 5 pagi hingga pukul 11 malam. Setiap hari sewaktu di asrama (ketika kuliah), diam-diam saya suka menyelinapkan ibu di kamar. Lalu ibu tidur di tempat tidur dan saya tidur beralas tikar. Pukul 4 subuh, ibu menyelinap keluar.

“Suatu hari, kami ketahuan dan kami diusir dari asrama. Kami merantau ke Singapura hingga saat ini. Dan Mas tahu? Setiap malam, sejak di asrama itu, saya hanya bilang dalam pikiran saya, ‘saya harus kaya, ‘saya harus sukses’, saya harus bisa kasih kenyamanan untuk ibu saya yang makin renta dan sakit-sakitaan’.

“Di kepala saya tidak ada lagi yang lain, hanya kaya, kaya kaya, itu saja saya ulang-ulang. Saya tidak pacaran, saya main, saya baca, saya kerja sambilan, saya belajar silat, semua di kepala hanya cara kaya dan kaya.

“Inilah yang membuat apa pun yang datang ke saya, saya anggap sebagai peluang hingga datang MMA (Mix Martial Art) dalam kehidupan saya. Sebuah show businesss yang membuat saya dapat ide membuat dojo, sasana, kompetisi dan acara TV yang sukses di Asia. Sebuah pasar bisnis hiburan yang bernilai 2 miliar USD per tahunnya.

“Saya mungkin minoritas, tetapi saya founder. Penderitaan masa lalu tersebut membuat saya hanya berpikir kaya dan uang. Baru sekarang, setelah saya berdikari, saya buat yayasan amal buat anak-anak yang puya perjalanan hidup keras seperti saya.

“Saya berikan shelter dan masa depan buat mereka. Pesan saya ke semua anak cuma satu: fokus pada impian dan terus ulangi,” pungkasnya.

By: Mardigu WP

#praktekimpian
#praktekmarketinglangit
#plafonjiwa
#plafonrezeki

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *